Pasca Penganiayaan Dokter,  RSUD Tidak Terima Pasien

Istimewa

WAISAI/86 --Atas peristiwa penganiayaan yang menimpa seorang dokter berinisial FJ, akhirnya berlanjut ke ranah hukum. Dimana FJ yang didampingi rekan-rekan langsung menuju Polres Raja Ampat untuk membuat laporan.

Aksi penganiayaan atau pemukulan terhadap dokter RSUD Waisai, Raja Ampat, Dokter RJ juga berbuntut aksi mogok para petugas medis di rumah sakit tersebut.

Mereka menempelkan pengumuman pada pintu masuk UGD. "UGD TUTUP Tidak Terima Pasien Karena Ada Kasus Pemukulan Terhadap Dokter Jaga UGD, Kami Ingin Melayani Tapi Kami Tidak Ingin Dianiaya...!!!"demikian tulisan yang ditempelkan pada pintu masuk IGD.

Aksi mogok ini terjadi tepat setelah peristiwa pemukulan terhadap dokter jaga di IGD RSUD Raja Ampat.

Pantauan wartawan, di Tempat Kejadian Perkara (TKP) sekira pukul 10.00 wit, memang benar, ruangan IGD tampak sepi dan tidak ada pelayanan sama sekali. Hal itu juga dibenarkan oleh sejumlah petugas rumah sakit yan ditemui di TKP.

Direktur RSUD Raja Ampat, Agus Arianto membenarkan adanya tindakan penganiayaan terhadap dokter jaga. Ia mengaku kecewa dengan tindakan main hakim sendiri yang dilakukan keluarga pasien.

Padahal, menurutnya, pelayanan petugas medis atau dokter jaga di RSUD Waisai dalam mengambil tindakan pertolongan kepada pasien sudah sesuai prosedur.

"Saya sangat menyesalkan adanya main pukul begini yah mas, apalagi petugas medis telah bekerja sesuai prosedur dalam berikan pertolongan kepada pasien, kan saat diperiksa kondisi pasien memang sudah tak bernyawa dalam hal ini sudah meninggal yah, kalau demikian kan kita tidak bisa berikan RJP, petugas kami sudah sampaikan hal itu baik-baik ke pihak keluarga pasien, ini malah dokter kami dianiaya seperti ini," ujar Agus Arianto.

Menurut Agus, dalam aturan tenaga medis tidak boleh diperlakukan semena-mena, seperti contohnya di medan perang, tenaga medis betul-betul dijaga.

Dan terkait adanya aksi mogok para petugas medis di IGD RSUD Waisai, menurut Agus, hal itu spontanitas dari para petugas medis terkait adanya kasus penganiayaan rekan mereka.

" Yah, bukan mogok ya sebenarnya, itu kalau mau dibilang spontanitas kawan-kawan, karena ada rekan mereka dianiaya. Jadi lebih pada mengamankan diri, takutnya hal itu terjadi lagi begitu, tapi pelayanan kesehatan di IGD RSUD sudah kembali normal yah, tadi sudah ada pelayanan dan korban juga sudah melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian," kata Agus. (okezone)


[Ikuti Riau86.com Melalui Sosial Media]






Loading...

Tulis Komentar